MAKALAH
“EVALUASI KEBERHASILAN KOPERASI DILIHAT DARI SISI ANGGOTA DAN SISI PERUSAHAAN”
Rima Nurul
Oktaviani
27213711
2EB26
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karuni-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah ini, untuk memenuhi
tugas softskill mengenai “Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat Dari Sisi
Anggota dan Sisi Perusahaan .
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam menyelesaikan penyusunan Makalah
ini. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sidik Lestiyono
selaku dosen bidang studi Ekonomi Koperasi (softskill), serta kepada kedua
orang tua saya atas doa dan ridhonya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tanpa suatu hambatan apapun.
Dan Apabila didalam Makalah ini masih ada kekurangan atau kesalahan saya mohon
maaf, dan akhir kata semoga Makalah yang saya buat ini dapat berguna bagi saya
sebagai pelaku penulis dan khususnya bagi para pembaca pada umunya
Keberhasilan
suatu koperasi dapat dilihat dari sisi anggota maupun perusahaan. Dari sisi
anggota, koperasi dapat mencapai keberhasilan apabila terdapat efek ekonomis,
efek harga dan efek biaya.
A. Evaluasi
Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi Anggota.
1. Efek Ekonomi
Anggota koperasi merupakan pengguna jasa koperasi
sekaligus pemilik koperasi. Sebagai pengguna jasa koperasi, anggota koperasi
mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang maupun jasa, menguntungkan
atau tidak pelayanan koperasi dibandingkan dengan penjual atau pembeli di luar
koperasi. Sebagai pemilik yang memiliki simpanan di dalam koperasi, anggota
mempersoalkan masalah simpanan yang sudah diserahkannya, apakah menguntungkan
atau tidak. Dalam badan usaha koperasi, profit bukanlah satu-satunya yang
dicari, melainkan besar kecilnya partisipasi anggota dalam melakukan transaksi
di dalalm koperasi. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka semakin tinggi
pula manfaatnya yang didapatoleh anggota.
2. Efek Harga dan Biaya
Partisipasi anggota menentukan keberhasilan koperasi.
Sedangkan tingkat partisipasi anggota dipengaruhi oleh besarnya nilai manfaat
pelayanan koperasi secara utilitarian dan normatif. Motivasi utilitarian
sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis disini adalah
insentif berupa pelayanan barang dan jasa oleh koperasi yang efisien, atau
adanya pengurangan biaya, atau pengurangan harga menguntungkan serta penerimaan
SHU baik berupa uang tunai maupun barang. Dilihat dari peranan anggota yang
sangat dominan, maka setiap harga yang ditetapkan koperasi harus dibedakan
harga untuk anggota dengan non anggota. Perbedaan ini mengharuskan analisa yang
tajam dalam melihat peranan koperasi dalam pasar persaingan.
Adapun dari sisi perusahaan, koperasi akan mencapai
keberhasilan apabila terdapat efisien koperasi, efektivitas koperasi, dan
produktivitas koperasi.
B.
Evaluasi Keberhasilan Koperasi Dilihat dari Sisi
Perusahaan.
Tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi adalah badan
usaha yang kelahirannya di landasi oleh fikiran sebagai usaha kumpulan orangorang
bukan kumpulan modal. Oleh karena itu koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran
efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.
·
Ukuran
kemanfaatan ekonomis adalah adalah manfaat ekonomi dan pengukurannya di
hubungkan dengan teori efisiensi, efektivitas serta waktu terjadinya transaksi
atau di perolehnya manfaat ekonomi.
·
Efesiensi
adalah: penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran
atau seharusnya (Ia) dengan input realisasi atau sesungguhnya (Is), jika Is
< Ia di sebut (Efisien). Di hubungkan dengan waktu terjadinya transaksi/di
perolehnya manfaat ekonomi oleh anggota dapat di bagi menjadi dua jenis manfaat
ekonomi yaitu :
a. Manfaat ekonomi langsung (MEL) :
adalah manfaat ekonomi yang diterima
oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota
dengan koperasinya
b. Manfaat ekonomi tidak langsung (METL) :
METL adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota
bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah
berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggung
jawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:
v TME = MEL + METL
v MEN = (MEL + METL) BA
Bagi suatu badan usaha koperasi yang
melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi
langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :
v MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU
v METL = SHUa
Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha
Koperasi:
a. Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota
(TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan
/ Anggaran biaya pelayanan (Jika TEBP < 1 berarti efisien biaya
pelayanan BU ke anggota)
b. Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota
(TEBU) = Realisasi biaya usaha / Anggaran
biaya usaha (Jika TEBU < 1 berarti efisien biaya usaha)
1. Efektivitas Koperasi adalah pencapaian target output
yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa),
dengan output realisasi atau sesungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut
efektif.
2. Analisis Laporan Keuangan : Laporan keuangan koperasi
selain merupakan bagian dari system pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan
bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan
koperasi. Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat
dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi.
3. Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda
dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan
keuangan keuangan meliputi :
a. Neraca.
b. Perhitungan hasil usaha (income statement)
c. Laporan arus kas(cash flow)
d. Catatan atas laporan keuangan.
e. Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan
tambahan.
4. Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan
hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari
anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan
bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat
yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
5. Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi
bukanmerupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal
terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi,
maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang
riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal koperasi
mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan,
maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.
Analisis
Laporan Koperasi
Laporan keuangan koperasi
merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata
kehidupan koperasi. Laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah
satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan Keuangan Koperasi berisi
1)
Neraca,
2)
perhitungan
hasil usaha (income statement),
3)
Laporan
arus kas (cash flow),
4)
catatan
atas laporan keuangan
5)
Laporan
perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.
Perhitungan
hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari
anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan
bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat
yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Laporan
koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi.
Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum
koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva
bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal
operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu
pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan
gabungan.
DAFTAR PUSTAKA